Tentang hari ini
Sejak hilangnya kau
Tanpa satu jejakpun yg dapat ku temui lagi
Tentang hari ini
Setelah berbilang bulan
Kucoba membunuh waktu agar teralihkan dari mu
Tentang hari ini
Rindu yang masih membelenggu
Jiwa yang masih terkungkung oleh bayangmu
Dan hati yang masih tak mampu berpaling darimu
Ohh rembulanku
Ohh bidadariku
Sabtu, 27 Agustus 2011
Rabu, 17 Agustus 2011
Rembulannya Pergi part I
Teringat lagi...betapa dulu ku coba tahan sgala rasa ku, tak ingin menjerumuskanmu..hingga saat kau tanyakan rasa itu...ku ingkari namun kau desak dengan segala tanya "kalu tidak mengapa ini/itu" aku pun tak sanggup lagi ingkari dan katakan "ya, I love you". Kita sgala indah cinta dan kita pun smakin terhanyut...ttiba2 ku sadar ini tak baik untukmu. Ku coba akhiri dengan sesuatu yg pikirku bisa mengakhiri ini dan membebaskanmu, walau ku tau ini akan menyakitimu...ku terus lafalz kan dalam hati ku "obat itu pahit, ini akan lebih baik untuknya".
Kau terpuruk, menangis, tersiksa & paksakan untuk terus bersama, ke "tak tegaan" ku menang, kita tetap jalani bersama & nikmati cinta, indah..dan kitapun kembali terhanyut dalam indahnya.
Kau tak tau betapa ada sudut hatiku yang terus bergejolak...mulai kusadari ku takkan mampu lagi tanpa mu tapi juga tak tega terus membohongimu...lagi2 ke "tak tegaan" ku menang...ku ungkapkan pengakuan dan ku serahkan segalanya padamu. Setelah semua pertanyaan dan pernyataanmu yang sangat2 menyiksaku...kau putuskan untuk jalani saja seperti biasa karena kita memang sudah tak mampu lagi berpisah, itu tuturmu. dan lagi2 kita nikmati indahnya cinta. Aku semakin terhanyut dan tak bisa lagi lepas. Sungguh, penerimaanmu itu membuat hatiku semakin terikat padamu. Tanpa kusadari ternyata kau menjadi satu2nya hal terindah di dunia ini bagi ku. Kita nikmati saling memberi, menyayangi dan mencintai yg teramat indah.
Untuk pertama kalinya kau yang tersadar&kau beri keputusan saat ku sedang dilambungkan cinta...aku hancur..coba yakinkan diri bahwa melepasmu adalah yang terbaik untukmu..namun tak mampu lagi. Saat kunyatakan ke "tak mampuan"ku dan mengemis ke "tak tegaan"mu..kau tak peduli lagi, kau tetap dgn kekerasan hatimu..aku pun linglung, bingung..dimana kau yg ku dulu..ku coba paksakan inginku, namun sakittt sekali melihat sikapmu yg jadi berubah...lagi2 ke "tak tegaan"ku menang, ku nyatakan yg ingin kau dengar dariku, biarlah...akan ku coba, fikirku.
Ternyata ku tak mampu. Trus ku coba tuk tetap bertahan...lakukan apapun untuk membunuh waktu..agar teralihkan darimu. Ku ulang2 dlm hati kata2 permohonanmu yg berulang2.. wahai diri, inilah yang diinginkannya, inilah kebahagiaannya.. Kepala serasa ingin meledak, hati terus2anmemberontak. Ku sadar..Ku tak Bisa. Akalku mulai cari solusinya...jika hidupku tak mampu tanpamu, jika bersamaku adalah siksamu...apa yg dapat kulakukan untuk wujudkan inginmu...dan solusinya cuma 1,mati. karena hidupku akan terus halangi dirimu menggapai inginmu.
Kau terpuruk, menangis, tersiksa & paksakan untuk terus bersama, ke "tak tegaan" ku menang, kita tetap jalani bersama & nikmati cinta, indah..dan kitapun kembali terhanyut dalam indahnya.
Kau tak tau betapa ada sudut hatiku yang terus bergejolak...mulai kusadari ku takkan mampu lagi tanpa mu tapi juga tak tega terus membohongimu...lagi2 ke "tak tegaan" ku menang...ku ungkapkan pengakuan dan ku serahkan segalanya padamu. Setelah semua pertanyaan dan pernyataanmu yang sangat2 menyiksaku...kau putuskan untuk jalani saja seperti biasa karena kita memang sudah tak mampu lagi berpisah, itu tuturmu. dan lagi2 kita nikmati indahnya cinta. Aku semakin terhanyut dan tak bisa lagi lepas. Sungguh, penerimaanmu itu membuat hatiku semakin terikat padamu. Tanpa kusadari ternyata kau menjadi satu2nya hal terindah di dunia ini bagi ku. Kita nikmati saling memberi, menyayangi dan mencintai yg teramat indah.
Untuk pertama kalinya kau yang tersadar&kau beri keputusan saat ku sedang dilambungkan cinta...aku hancur..coba yakinkan diri bahwa melepasmu adalah yang terbaik untukmu..namun tak mampu lagi. Saat kunyatakan ke "tak mampuan"ku dan mengemis ke "tak tegaan"mu..kau tak peduli lagi, kau tetap dgn kekerasan hatimu..aku pun linglung, bingung..dimana kau yg ku dulu..ku coba paksakan inginku, namun sakittt sekali melihat sikapmu yg jadi berubah...lagi2 ke "tak tegaan"ku menang, ku nyatakan yg ingin kau dengar dariku, biarlah...akan ku coba, fikirku.
Ternyata ku tak mampu. Trus ku coba tuk tetap bertahan...lakukan apapun untuk membunuh waktu..agar teralihkan darimu. Ku ulang2 dlm hati kata2 permohonanmu yg berulang2.. wahai diri, inilah yang diinginkannya, inilah kebahagiaannya.. Kepala serasa ingin meledak, hati terus2anmemberontak. Ku sadar..Ku tak Bisa. Akalku mulai cari solusinya...jika hidupku tak mampu tanpamu, jika bersamaku adalah siksamu...apa yg dapat kulakukan untuk wujudkan inginmu...dan solusinya cuma 1,mati. karena hidupku akan terus halangi dirimu menggapai inginmu.
Selasa, 16 Agustus 2011
jembatan rindu pontianak - aceh
Rinduku mengembara terbawa angin
di Nanggroe serambi mekkah
Kuketuk tiap pintu
Kumasuki tiap celah dan sudut
Kujawab tiap tanya yang terukir
Pada tatapan orang-orang dengan sendu,
“Aku mencari pereda rindu”
Namun tak kutangkap lega dalam tatapan-tatapan itu
Akalku bingung….
“Dimanakah pereda rindu ???”
Kau…. Bidadari, tolonglah aku
Beri aku pereda rindu.
ttg rembulan bagi matahari
Mereka membisiki ku tentang ketenangan
Dalam mata yang menikmati matahari terbenam ditepi pantai
Mereka menceritakan untuk ku tentang keindahan
Dalam biasan warna yang dirangkai oleh pelangi
Mereka meneriaki ku tentang kebahagiaan
Dalam riuh permainan dan canda yang mengundang tawa
Namun mereka terdiam,
Melihat hampa yang terpenjara dalam mataku
Harusnya mereka tau…
Tenangku adalah kau
Indahku adalah kau
Bahagiaku adalah kau
Tak mau pantai
Tak perlu pelangi
Tak usah canda
Cukup kau
Langganan:
Postingan (Atom)